Terasi Puger
Oleh: Rusydina Izazi
*penulis saat ini masih duduk di semester I
prodi PAI dan merupakan anggota baru LPM MITRA
Puger yang merupakan daerah pesisir Jember merupakan salah satu
pemasok terbesar hasil ikan dan udang di wilayah Jember. Dari udang- udang yang
berlimpah, salah satu solusi para penduduk untuk mengawetkan udang- udang ini
adalah dengan mengolahnya menjadi terasi. Terasi inilah yang menjadi komoditas
utama dan produk yang paling dikenal dari Puger. Terasi Puger ini mempunyai
rasa dan aroma yang khas dan berbeda dari terasi produksi wilayah lain. Hal ini
dikarenakan perbedaan dari udang yang digunakan oleh masyarakat setempat sebagai
bahan baku pembuatan terasi.
Pemasaran terasi ini mencapai daerah Lumajang, Banyuwangi , Malang,
Surabaya, dan Tuban. Berdasarkan pernyataan Hasan dan Rohah sebagai salah satu
dari pengusaha terasi di Puger yang sudah berkecimpung sebagai pengusaha terasi
selama kurang lebih 50 tahun dan memiliki produk yang sudah dikenal.Pemasaran
sudah mencakup seluruh daerah Jawa Timur. Selain itu, produk juga sudah
dikenalkan melalui pembelanjaan online sehingga mempermudah masyarakat dari
kota lain yang tidak bisa datang langsung ke Puger untuk mencicipi terasi khas
Puger.
Bahan yang digunakan untuk proses pembuatan terasi ini antara lain
adalah udang rebon segar yang bentuknya kecil- kecil, garam dan pewarna sesuai
selera konsumen.Proses pertama adalah undang rebon yang sudah disiapkan dijemur
selama kurang lebih satu hari. Kemudian semua bahan yang sudah disiapkansebelumnya
dicampur dan ditumbuk sehingga menjadi adonan. Kemudian adonan yang sudah jadi
didiamkan untuk difermentasi selama kurang lebih 12 jam. Setelah itu adonan
dijemur sampai benar- benar kering dan kembali difermentasi lagi selama satu
hari. Kemudian di tumbuk lagi, fermentasi, ditumbuk lagi sampai menjadi produk
akhir yang sudah bisa dijual ataupun
langsung dikonsumsi. Produk ini nantinya mempunyai ketahanan sampai dengan 2
tahun kurang lebihnya.
Terasi dari salah satu Unit Kerja Masyarakat di Puger ini salah
satunya yang tadi sudah disebutkan yaitu hasan dan Rohah. Menurut mereka,
mayoritas warga daerah puger mengetahui cara pengolahan terasi ini karena
merupakan salah satu tradisi daerah puger. Sampai anak kecilpun tumbuh sembari
melihat langsung proses pembuatan terasi. Tetapi ada yang sangat disayangkan,
meskipun terasi puger ini sudah dikenal karena rasa lezat dan ke-khasannya.
Terasi milik ukm yang sudah masuk dipasaran masih banyak belum mempunyai surat
ijin dari dinas sehingga untuk dipasarkan kurang memiliki ‘brand’ untuk
dipercayai oleh semua konsumen karena mungkin masih ada koncumen yang meragukan
kualitas dari produk terasi ini. Diharapka nantinya, produk ukm terasi di
wilayah Puger sudah memiliki surat ijin nantinya sehingga produk bisa dipasarkan
lebih luas lagi.[]
Post a Comment