TUAN
Karya: Sugeng Hadi Wijaya
Bercabang Tak Tersentuh
lubang rumah tiap ekor semut
Ku jamah, ngeri sekali
Tuan, Sakit.
Buntilan tampar tertumpuk
Kumpulan ulat tanah lapuk
Ku ambil, jijik sekali
Tuan, Perih.
Siapa lagi yang hampiri
Bagai koloni gelarkan ekspedisi
Gemuruh suara itu gemerisik
Ditebang mengeluarkan taburan bibit-bibit
Tuan, lirih
Si hitampun menjadi keruh
Si asappun menjadi beku
Kini hanya tancapan tubuh
Berusaha menyelami laut hidup
Tuan, cuih.
Itu pantas, itu hak, itu harus, itu memang.
Tapi, Tuan, peluk,
Kini musim dingin tiba
Tersisa hangatmu Tuan.
Post a Comment