Kemanakah Suara Mahasiswa
Oleh: Imam Nawawi
Terdapat adanya dosen yang menjadi calon
legislatif. Hal itu membuat saya curiga adanya kampanye di dalam kampus. Tetapi,
pada saat itu saya juga yakin bahwa kampus akan mengawasi dan mengontrol agar
hal semacam itu tidak terjadi. Masak sih para pegawainya tidak faham dengan UU
KPU pasal 280 mengenai larangan
berkampanye di tempat ibadah, pendidikan dan fasilitas pemerintah.
Namun, semakin mendekati pemilu bukannya
kampus bersih dari kampanye partai politik, tetapi malah jadi ladang kampanye. Banyak
saya temukan foto-foto caleg berceceran di halaman dan di kelas. Artinya kampus
tetap membiarkan mereka berkampanye dengan memanfaatkan jabatan mereka.
Ironisnya kemana para aktivis organisasi
kemahasiswaan yang senantiasa meneriakan suara mahasiswa suara Tuhan. Apakah
mereka dikekang oleh pihak kampus? Disuapkah? Atau mungkin sudah tidak idealis
lagi. Ironisnya kemana para aktivis organisasi kemahasiswaan yang senantiasa meneriakan suara mahasiswa
suara tuhan. Yang seharus mempunyai
kesadaran kritis terhadap fenomena tersebut. Lalu mengapa mereka berdiam
diri, dimana taring intelektualnya.
Apakah mereka di bungkam oleh pihak kampus, di suapkah, Atau mungkin sudah
tidak idealis lagi. Ataukah hanya sekedar cari sensasi menjadi aktivis.[]
Post a Comment