Tertib administrasi, FAI luluskan 32 Mahasiswa Berkualitas
KHIDMAT: Mahasiswa FAI Khidmat dalam mengikuti yudisium di Aula Ulum AA UIJ, pada hari Kamis (25 April 2019) |
MITRA_Fakultas
Agama Islam (FAI) Universitas Islam Jember(UIJ) mengadakan yudisium di Aula
Ulum AA pada Kamis (25/4). Acara yang dihadiri oleh 32 peserta tersebut,
terdiri dari23 mahasiswa prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) dan 9 mahasiswa dari
prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtida’iyah (PGMI). Yudisium tahun ini lebih
mengutamakan kualitas daripada kuantitas.
Pihak
fakultasmenetapkan dua Mahasiswa dengan IPK tertinggi dan lulusan terbaikdari
masing-masing prodi. Mahasiswa yang bernama Nur Fadilatur Rohmah (PGMI) dan
Alful Laili (PAI) yang masing-masing merupakan peraih IPK (Indeks Prestasi
Komulatif) tertinggi sebesar 3,73 dan 3,56.
Alful
Laili menjelaskan bahwa dirinya tidak menyangka jika akan mendapatkan nilai IPK
tertinggi di prodinya. “Saya sebelumnya tidak menyangka, apalagi saya dari non
reguler. Saya pikir mahasiswa reguler nilainya lebih tinggi, ternyata
Alhamdulillah saya bisa seperti ini.” Ujarnya.
Adapun
konsep yudisium lebih mengarah ke dunia milenial. Hal ini untuk menambah
inspirasi bagi mahasiswa FAI. Pihak Fakultas Agama Islam menjelaskan bahwayudisium
kali ini sedikit berbeda dengan sebelumnya.
“Proses
yudisium berbeda dengan sebelumnya, bukan dalam pelaksanaannya namun dalam
yudisium memang memepertimbangkan betul akademiknya.” Ujar Dekan FAI, Jasuli
dalam sambutan pembukaan yudisium.
Seperti
halnya yang dijelaskan oleh Ahmad Khalid selaku ketua pelaksana bahwa ada beberapa
poin yang membedakan yudisium sekarang dengan sebelumnya. Salah satu yang dapat
diunggulkan dalam acara ini anatara lain pengaturan waktu serta adanya
sholawat. “Waktu yang saya targetkan dua jam, ternyata hanya satu jam setengah.
Susunan acara juga berbeda tanpa merubah substansi yang telah diteteapkan,”
katanya.
Ahmad
Khalid juga menjelaskan bahwa peserta yudisium hanya mereka yang tertib
administrasi. Pernyataan ini sejalan dengan yang telah dikatakan oleh dekan
FAI. Jasuli menjelaskan bahwa ada beberapa mahasiswa yang tidak bisa mengikuti
yudisium dikarenakan belum memenuhi administrasi dengan benar. “Memang
terkadang kendala berasal darimahasiswa sendiri, misalnyacuti dan kendala dalam dana. Sehingga
kami tidak berani untuk meluluskan karena tidaksesuai dengan aturan.” Jelasnya.
Selaku
pimpinan tertinggi di kampus, Rektor UIJ, Abdul Hadi berharap konsep yudisium
yang mengedepankan tertib administrasi ini dapat diterapkandi seluruh fakultas
yang ada di UIJ. Meskipun harus siap dengan meluluskan mahasiswa dengan jumlah
sedikit. “Harapannya semua
administrasi selesai dengan baik sehingga setelah lulus tidakada penahanan
ijasah lagi.” Harapnya.
“Apapun
predikat lulusan kita, maka itulah yang terbaik
yang telah kita capai.” Pesan Nur Fadilatur Rohmah sebagai mahasiswa
peraih IPK tertinggi dan lulusan terbaik di prodi PGMI.[](M/BAN/Uun)
Post a Comment