Kesedihan di Balik Momen Bahagia
oleh: Imam Nawawi |
Melihat momen wisuda para senior
Universitas Islam Jember pada tanggal 2 Mei 2019 cukup membahagiakan, karena
keinginan yang mereka cita-citakan untuk menjadi seorang sarjana sudah tinggal
selangkah lagi. Gelar sarjana merupakan impian dari semua mahasiswa. Yha mungkin sebagian mahasiswa
menjadikan sarjana sebagai ajang untuk gagah-gahahan, cari gebetan atau yang
lain. Momen wisuda kemarin, merupakan momen dimana senior yang sering
berinteraksi dengan saya seperti kak Dodi, kak Sugeng, kak Yudi, kak Mumu dan
semua crew Mitra angkatan 2014
diwisuda. Disinilah saya merasa sangat bangga dan bahagia. Namun dibalik semua
itu, saya merasa sedih karena mereka harus pergi dan tidak kumpul lagi seperti
biasa, bercanda, bernyanyi, berdebat,
menulis bersama, dan lain sebagainya. Mungkin sulit untuk terulang kembali, karena mereka sudah
lulus dan harus menjalani proses belajar yang sesungguhnya.
Sayang seribu sayang banyak ilmu yang
belum bisa didapatkan dari mereka,
banyak kesempatan yang terlewati
ketika bersama mereka namun tidak saya gunakan untuk menguras keilmuannya.
Dan kini penyesalan sudah menimpaku atas terwisudanya mereka. Nasi sudah menjadi
bubur yang terjadi biarlah terjadi tidak perlu disesali. Mungkin rumus dunia itu benar, kalau semua pasti
berpisah, dan yang datang p asti akan pergi, kenalan jadi kenangan, itulah
prinsip kehidupan. Hanya ucapan selamat kepada mereka, semoga tercapai semua
angan dan mimpi-mimpi. Mudah mudahan waktu bisa mempertemukan kita lagi.
Saya ucapkan terima kasih atas semua
pengetahuan dan nasehat yang telah kau beri. Selain itu saya mohon maaf jika
terkadang harus berkonflik bersama yang membuat kebersamaan itu menjadi lebih
asyik.
Happy graduation for my senior!!!
Post a Comment