Bisnis Jahat Dibalik Virus Corona
Sumber: Kompas.com
Kita
mungkin sering mendengar sebuah pepatah yang mengatakan “Cari kesempatan dalam
kesempitan.” bukan, tentunya kata-kata mutiara tersebut sangat tepat untuk
fenomena kali ini, soal maraknya Virus Corona.yang menjadi isu global saat ini.
Seperti yang kita ketahui bahwa,
maraknya Virus Corona yang kabarnya, berasal dari Cina ini memang terkesan
sangat berbahaya dan cepat penyebarannya terhadap orang lain. Bahkan, penyebab penyakit menular tersebut, hingga
kini masih kontroversial, ada yang mengatakan berasal dari hewan kelelawar,
ular dan juga kera.
Selain itu, saat ini opini publik yang kini sedang
dibangun, membuat sejumlah masyarakat Internasional, mulai dari pejabat hingga
rakyat jelata khawatir dengan adanya Virus tersebut. Akibatnya, akses
penerbangan antar negara juga ditutup, khususnya negara-negara yang memiliki jumlah penderita terbanyak
dari Virus Korona tersebut.
Kendati demikian, menghambat Ekspor
dan Impor sehingga berakibat pada keadaan ekonomi sebuah negara, seperti haraga
bawang merah yang hargannya naik, dari yang Rp. 30.000 menjadi Rp.50.000
meskipun sekarang mulai normal kembali.
Selain itu, juga konsumen pembeli masker
semakin meningkat, ada yang rela mengatri, Bahkan, ada yang memborong agar
tidak bolak-balik beli masker. Sehingga , penjual membatasi jumlah masker yang boleh dibeli,
lantaran ketidak seimbangan antara permintaan dengan jumlah barang.
Sejak dua orang warga negara
Indonesia yang terkena wabah virus tersebut pulang ke tanah air, membuat
perhatian pemerintah soal Virus Corona memang sangat inten. Sehingga
pemeriksaan terhadap penderita sangat menjadi sorotan pemerintah negara ini.
Hingga akhirnya, isu yang telah
beredar soal Virus Corona menjadi peluang bisnis jahat oleh para oknum yang
tidak bertanggung jawab dan merugikan masyarakat. Mereka memanfaatkan Opini
Publik yang sudah ada, untuk mengeruk keuntungan pribadi dengan cara yang tidak
benar.
Salah satunya, adanya penjualan
masker palsu, hingga penimbunan masker oleh Mahasiswa di daerah Makasar yang
baru di muat media beberaa hari yang lalu. Tentunya , bisnis tersebut masih
sebagian saja yang diketahui, bagaikan gunung itu masih puncaknya yang
dikeahui, namun akarnya masih belum ditemukan.
Kabarnya, juga pemerintah akan
membiayayai mereka warga negara Indonesia yang telah positif terkena Virus Ccorona.
Sehingga, meminta setiap rumah sakit untuk memeriksa setiap pasiennya agar
dideteksi,, tekena virus tersebut atau tidak.
Tentunya, hal tersebut juga dapat
dijadikan peluang bisnis bagi rumah sakit. Bukan berarti ini prasangka buruk,
namun hanya bagian dari kecurigaan penulis. Sehingga bisa saja rumah sakit
melakukan pelaporan palsu, dengan memanipulasi setiap gejala, contohnya orang
hanya Flu biasa didiagnosa gejala Virus Corona.
Oleh karena itu, tentunya dalam hal
ini kita harus menjadi masyarakat yang cerdas. Selain itu, juga merubah pola
fikir kita terhadap opini publik soal Virus tersebut, agar mental kita tidak
terganggu. Karena semakin kita khawatir dengan Virus Corona, maka virus
tersebut akan menimpa kita. Sebab sebuah sugesti yang kita miliki pasti akan
terjadi. Oleh karena itu, saatnya kita merubah pola fikir kita menjadi lebih
optimis.
Yakinkan pada diri kita, bahwa setiap penyakit pasti ada obatnya,
selain itu juga ada sebuah pepatah yang mengatakan, di dalam tubuh yang sehat
tedapat jiwa yang kuat. Maka dari itu anggaplah Virus Corona hanya sebatas Isu.
Selain itu, juga penulis berharap. Media masa juga bisa memuat,
tetang mereka yang berhasil disembuhkan dari penyakit Virus Corona, agar publik
tidak trauma denga adanyaa penyakit baru tersebut. Sehingga jumlah korban dari
okmun bisnis jahat dapat berkurang.[]
Penulis: Imam Nawawi
*Merupakan anggota Tetap LPM Mitra semeter VIII Program Study
Pendidikan Agama Islam*
Post a Comment