DPM UIJ DESAK DEKAN FKIP, CABUT KEBIJAKAN CUTI SEPIHAK
WAWANCARA: Ketua DPM, Luki Andrianto menanggapi terkait isu terbitnya surat cuti Akademik, kepada mahasiswa FKIP UIJ. Fotografer: Febri Irawan |
lpmmitra.id, UIJ - Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Luki Andriyanto buka suara usai dikeluarkannya surat cuti Akademik milik Malik Abdur Rohim mahasiswa Program Studi (Prodi) Bimbingan Konseling (BK) Universitas Islam Jember (UIJ). Pihaknya khawatir terhadap mahasiswa tersebut karena terancam gagal ikut dalam pembelajaran akibat mengundurkan diri dari Program Kampus Mengajar (KM). Oleh sebab itu, Pihaknya mendesak Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Solahudin Al-ayyubi segera cabut kebijakan yang diberikan kepada mahasiswa .
"Saya usahakan mahasiswa ini tidak cuti, saya sudah mendatangi Pak Dekan FKIP terkait hal itu. Katanya masih nunggu pak Arifin Wakil Rektor I, saya minta segera percepat prosesnya." Ujarnya saat diwawancarai, Selasa (12/9)
Fakultas ini, lanjut pria yang akrab disapa Luki, menuturkan seperti tergesa-gesa dalam mengambil keputusan. Sebab, hingga saat ini belum memiliki aturan yang jelas terkait pengunduran diri dari program KM. Oleh karena itu, pihaknya meminta kejelasan apakah anak ini cuti atau tidak. "Oleh pihak dekan sana masih mau di dibicarakan kembali persoalan ini. Saya terus meminta keterangan apakah anak ini jadi cuti atau tidak apakah akan dicabut suratnya." Tutunya
Selain itu, Luki terus melakukan penawaran dengan mempertimbangkan mahasiswa yang terlibat menjadi penerima beasiswa. Sebab, Dia melihat mahasiswa tersebut dalam pembelajarannya sangat aktif, dan nilai yang dicapainya juga normatif.
"Saya mau usahakan mahasiswa ini untuk tidak cuti, karena Eman beasiswa. Karena anak ini IPKnya 3,8 berarti anak ini aktif dalam akademik, saya beri tawaran itu kepada Dekan." Pungkasnya (*)
Pewarta: Indra Yufi Saputra
Editor: Tria Febriani
Why??? masih nunggu pak warek 1 bukankah peraturan tersebut dibuat sepihak oleh FKIP? Sebelum di tembuskan ke warek 1 pihak FKIP biasanya rapat dulu kan? Lha ini kok gini?
BalasHapus