Ricuh Saat Unjuk Rasa, Satu Mahasiswa di Jember Terluka
RICUH : Terlihat kericuhan terjadi ditengah aksi unjuk rasa terkait revisi Perda RT/RW oleh PC PMII, di Kantor DPRD Kabupaten Jember. Kamis, (14/9), Fotografer : Athok Ainur Ridho |
lpmmitra.id, JEMBER - Telah terjadi kericuhan saat unjuk rasa berlangsung di depan Gedung DPRD Kabupaten Jember, Kamis (14/9). Aksi tersebut dilakukan oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia. Dari kejadian itu, satu mahasiswa mengalami luka pada bagian wajahnya.
Nanda Hairurrizal menjadi korban pada kericuhan tersebut mengatakan luka yang dialaminya tersebut belum diketahui kejelasannya. Sebab, saat itu kondisi demonstran dengan kepolisian sudah tidak kondusif.
"Saat water cannon polisi disemprotkan ke mahasiswa, situasinya sudah chaos. Saya tidak tahu luka ini karena didorong atau kena lempar." Ujarnya, saat diwawancarai Kamis (14/9)
Kedatangannya tersebut awalnya yaitu aksi damai membahas kembali revisi Perda RT/RW. Namun, hanya ada satu Dewan yang menemuinya dari anggota Fraksi PKS, Nurhasan saat itu. Sedangkan pada saat itu juga dirinya menyebut bersamaan dengan jadwal pembahasan peraturan daerah.
"Kita juga pegang jadwal pembahasan peraturan daerah itu. Pastinya semua anggota Fraksi ada didalam, karena itulah kami merasa dikibuli" Jelasnya
Oleh sebab itu, dirinya bersama masa aksi merasa kecewa, memancing untuk masuk kedalam gedung DPRD. Disaat kondisi sudah tak terhindarkan aksi lempar lemparan pun ikut serta mewarnai aksinya.
"Upaya kami untuk bisa bertemu Dewan, terhalang barikade pihak kepolisian. Saat itu juga kondisi sudah tidak terhindarkan," kata dia
Menanggapi hal tersebut, Kapolres Jember AKBP M Nurhidayat menuturkan untuk meredam situasi dirinya juga turun ke lokasi. Oleh sebab itu, dia mengimbau kepada mahasiswa agar tidak terprovokasi. Sehingga tidak lagi melakukan tindakan anarkis.
"Kami tidak ingin terjadi benturan, karena memang masyarakat memiliki hak menyampaikan aspirasinya. Tapi kami juga ingin aksi berjalan aman dan kondusif," pungkasnya. (*)
Pewarta : Febri Irawan
Editor : Tria Febriani
Post a Comment